Kenali Tipe Usia dari Pelanggan Usaha untuk Memaksimalkan Omset
By Dhiki Teguh
On May 10, 2020

Generasi Y alias generasi milenial adalah generasi muda yang lahir di tahun 1980-1990an awal. Sedangkan generasi Z adalah generasi yang lahir di pertengahan tahun 1990-an hingga awal 2000.

Mengapa kedua generasi tersebut penting kita pelajari dan berpotensial sebagai target market kita?

Karena tak dipungkiri, jumlah kedua generasi ini terus meningkat dibanding generasi-generasi sebelumnya. Dan kedua generasi ini, meskipun masih berusia muda, mampu berkontribusi menciptakan perubahan pada negara atau lingkungannya.

Jika dulu, perubahan besar hanya bisa dilakukan oleh orang-orang yang sudah dianggap dewasa atau paruh baya, kini perubahan besar pada suatu masyarakat bisa dilakukan oleh generasi-generasi muda. Dan generasi Y dan Z lah yang telah terbukti berhasil melakukannya.

Tak terhitung, berapa jumlah petisi di Change.org yang ditandatangani oleh sebagian besar generasi Y dan Z sehingga petisi tersebut mampu merubah keputusan pemerintah atau instansi. Dan sudah tidak asing lagi bahwa generasi Y dan Z ikut aktif berkontribusi menyumbangkan uangnya untuk berdonasi di Kitabisa.com, sehingga menciptakan banyak perubahan positif bagi lingkungan dan orang-orang yang membutuhkan.

Ini menandakan, bahwa generasi Y dan Z bukanlah generasi ecek-ecek yang patut diremehkan. Keputusan yang mereka ambil dan eksekusi, bisa jadi berdampak besar.

Uniknya, sebagian besar bisnis di dunia ini memiliki konsumen generasi Y dan Z. Usia yang masih muda, selalu haus dengan hal yang baru, dan tuntutan pergaulan yang makin tinggi dan meluas membuat generasi Y dan Z semakin banyak membelanjakan uangnya untuk memenuhi kebutuhan emosional mereka.

Apakah bisnis Anda memiliki target market generasi Y dan Z juga? Sebaiknya Anda memahami karakteristik mereka seperti berikut ini :

1.PENGGUNA INTERNET YANG LIHAI, TERUTAMA SOCIAL MEDIA

Usia yang masih muda membuat otak generasi Y dan Z lebih cepat memproses dan mencerna segala macam teknologi baru. Itulah mengapa generasi ini sangat lekat dengan internet. Bahkan ketika orang tua mereka masih kesulitan memahami seluk beluk internet, generasi Y dan Z sudah mampu menghasilkan uang sendiri dari internet dengan cara-cara kreatif mereka.

Internet seperti nyawa kedua bagi generasi ini. Informasi, hiburan, bahkan ilmu pengetahuan banyak mereka temukan di sini. Generasi ini akan lebih memilih membuka Google ketimbang mencari literasi dari buku untuk menemukan jawaban dari setiap pertanyaan dan problem yang melintas.

Kedua generasi ini juga sangat menyukai social media. Path, Facebook, Instagram, dan Snapchat menjadi media mereka untuk aktualisasi diri dan berkomunikasi dengan teman-teman mereka.

Tak hanya itu, internet dan social media juga menjadi referensi kedua generasi ini sebelum membeli suatu barang.

Jika mereka mencari barang, mereka akan membuka Google untuk mencari review dan informasi lengkap seputar produk. Mereka juga akan membandingkan dengan informasi yang tersebar di social media, baik testimonial customer-customer sebelumnya, review dari selebgram, dsb. Jika sudah terbentuk keyakinan akan produk tersebut, barulah proses purchasing (pembelian) dilakukan.

Jika bisnis Anda memiliki target market Generasi Y dan Z, jangan sampai Anda tidak ada di internet dan tidak menggunakan social media untuk “menyapa” mereka.

2. LEBIH MENYUKAI HANDPHONE DARIPADA TV

Penggunaan TV sekarang ini semakin menurun dari tahun ke tahun. Generasi Y dan Z lebih menyukai handphone daripada melihat TV. Alasannya, dengan handphone mereka dapat melakukan lebih banyak hal daripada sekedar menonton acara TV.

Bahkan, TV digadang-gadang akan kalah karena platform YouTube terus mengalami kenaikan viewer. Suatu saat, TV akan musnah. Dan acara-acara TV akan berlomba-lomba membuat channel khusus di YouTube.

Kemudahan streaming dan koneksi internet yang semakin menjamur membuat generasi Y dan Z lebih suka mencari hiburan di internet. Alhasil, aktifitas menonton TV akan teralihkan dengan aktifitas menonton video dari YouTube ataupun aplikasi video streaming lainnya.

Akibatnya menjamurnya vlogger-vlogger yang berlomba membuat video-video menarik dan mereka mengumpulkan viewer dan sucbscriber sebanyak mungkin. Perusahaan besar pun mulai memberikan produk mereka kepada para vlogger untuk endorsement. Dan dampaknya, referensi dari para vlogger jauh lebih mempengaruhi keputusan orang untuk membeli daripada melihat iklan produk yang sama di TV berulang kali.

Jadi sebaiknya Anda pun mulai memperhatikan kemudahan para target market Anda untuk menemukan produk Anda bahkan dari handphone mereka. Dan Anda juga bisa mempertimbangkan untuk menggunakan YouTube demi menjangkau target market yang lebih luas dan melakukan komunikasi dengan target market Anda.

3. MULTITASKING

Semakin canggihnya perkembangan teknologi digital dan semakin terkoneksinya para generasi Y dan Z dengan internet membuat kedua generasi ini mudah mengakses beragam informasi. Akibatnya, mereka jadi bisa melakukan banyak hal dalam waktu yang sama (sekaligus).

4. TERBUKA PADA HAL-HAL BARU

Karena terbiasa berkutat dengan perkembangan teknologi yang cepat dan peredaran informasi yang cepat pula, membuat generasi milenial mudah terbuka pada hal-hal baru. Mereka bukan tipe generasi yang skeptis, tidak kaku seperti generasi-generasi sebelumnya. Apapun bagi mereka adalah mungkin dan bisa jadi potensial.

Itulah kenapa banyak fenomena-fenomena sosial terjadi pada kedua jenis generasi ini. Namun demikian, keunikan generasi ini yang selalu terbuka pada hal baru membuat mereka juga mudah menerima produk baru.

Generasi Y dan Z adalah target market potensial untuk mengembangkan produk Anda ataupun memperkenalkan produk baru Anda.

5. CHANGEMAKER YANG POTENSIAL

Ketergantungan generasi Y dan Z terhadap social media membuat kedua generasi ini digadang-gadang mampu melakukan perubahan-perubahan yang siginifikan bagi masyarakat. Pasalnya, mereka yang selalu lekat dengan social media membuat peredaran berita dan informasi jadi makin cepat menyebar.

Tak terhitung berapa banyak perubahan-perubahan yang dilakukan kedua generasi ini melalui teknologi digital saat ini. Contohnya adalah petisi-petisi yang ditandatangani di Change.org dan disebarkan melalui social media, mampu mengubah keputusan pemerintah dan banyak instansi.

Berapa banyak masjid, korban bencana alam, dan orang sakit yang terbantu karena uang yang didonasikan oleh kedua generasi ini lewat Kitabisa.com. Dan masih banyak lagi perubahan-perubahan signifikan yang berhasil dibuat oleh generasi milenial.

Jika bisnis Anda memiliki tujuan untuk merubah sesuatu menjadi lebih baik, maka bekerjasamalah dengan generasi Y dan Z.

6. MENYUKAI KECEPATAN DAN KEPRAKTISAN

Generasi Y dan Z selain memiliki banyak kelebihan, di satu sisi mereka juga memiliki kelemahan. Kedua generasi ini dikenal sebagai generasi yang malas dan mau praktisnya saja.

Tak mengherankan karena mereka terbiasa dimanjakan dengan teknologi sejak belia. Akibatnya, mereka senang sekali dengan segala sesuatu yang berbau instan, praktis, dan cepat.

Generasi Y dan Z tidak suka menunggu. Faster is better. Dan bisa jadi kedua generasi ini adalah generasi yang paling cerewet menuntut kepraktisan di segala bidang, termasuk jual beli barang.

Di saat orang tua mereka masih ragu dan takut membeli barang secara online, generasi Y dan Z lebih suka berbelanja online karena praktis dan dapat menghemat waktu mereka. Mereka jadi tidak perlu menghabiskan berjam-jam bahkan berhari-hari berjalan-jalan di beragam pusat pertokoan demi menemukan produk yang mereka butuhkan. Kedua generasi ini sudah bisa menemukannya di internet saat mereka sedang scrolling social media, sedang menonton Youtube, ataupun saat sedang belajar/mengerjakan tugas dari kantor.

Efeknya, siapa yang pelayanannya paling cepat dan praktis, maka itu yang jadi primadona. Jika bisnis Anda memiliki pangsa pasar kedua generasi ini, pastikan Anda membuat praktis dan mudah semua proses pembelian dan pastikan juga pelayanan Anda super cepat

0 Comments

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *